Pasar Bebas ASEAN atau
secara global lebih dikenal dengan AFTA (Asean
Free Trade Area) adalah sebuah kesepakatan bersama yang dibuat oleh ASEAN
Economic Community (AEC) mengenai sektor produksi lokal di seluruh Negara ASEAN1.
Dari bentuk kerja sama
ini, maka akan dimungkinkan produk dari satu negara di kawasan ASEAN untuk masuk dengan bebas dan membanjiri
pasar di negra lain. Bisa dikatakan bahwa akan terbentuk sebuah wilayah yang lebih
luas bagi setiap orang untuk memasarkan produknya sekaligus untuk mendapatkan
produk dari sumber yang lebih luas.
Implementasi ASEAN
Economic Community yang rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2020 diajukan
menjadi tahun 2015. Sehingga pada 2015 yang
akan datang, Indonesia diharapkan mampu bersaing dengan negara ASEAN lainnya.
Sudah siapkah Indonesia menghadapi hal ini?
Menurut Laporan Bank Dunia, terjadi
kesenjangan besar dalam kualitas tenaga terampil di Indonesia. Disebutkan
kesenjangan terbesar adalah penggunaan bahasa Inggris (44%), penggunaan
komputer (36%), ketrampilan perilaku (30%), ketrampilan berpikir kritis (33%)
dan ketrampilan dasar (30%). Hal yang lebih mengenaskan lagi adalah ketimpangan
jumlah pekerja di Indonesia dimana hanya 7% saja yang mengenyam pendidikan
tinggi2.
Membayangkannya saja
mungkin membuat masyarakat Indonesia bergidik ngeri. Indonesia akan menyerah?
Tidak. Menolak bergabung dalam suatu perjanjian perdagangan bukan merupakan suatu
pilihan bagi Indonesia. Justru AFTA bisa menjadi langkah awal Indonesia untuk dapat
bersaing secara global. Apalagi
mengingat potensi sumber daya alam Indonesia yang sedemikian besar, posisi
geografis yang strategis, jumlah penduduk yang banyak dan populasi tenaga kerja
dengan usia produktif. Jika potensi Indonesia dapat dimanfaatkan secara
optimal, maka Indonesia akan siap go
Internasional dalam AFTA 2015 mendatang.
Sudah
saatnya generasi muda sebagai agent of
change ikut andil, take in action
untuk mendukung perkembangan Indonesia, terutama keikutsertaan Indonesia dalam
pasar bebas ASEAN, karena dukungan dari generasi muda merupakan salah satu
kekuatan Indonesia untuk dapat bertahan dalam persaingan pasar bebas.
Generasi muda sebagai
generasi penerus bangsa harus dipersiapkan untuk bisa bersaing. Langkah yang
harus ditempuh oleh masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda Indonesia agar siap menghadapi AFTA pada tahun 2015 adalah
melalui peningkatan pengetahuan, penguasaan bahasa global, teknologi, soft skill dan hard skill yang terampil dan kompeten. Hal tersebut dapat
ditempuh melalui pendidikan formal, informal, dan nonformal. Karena sebagai salah satu
anggota ASEAN, Indonesia yang populasinya cukup besar masih harus terus
meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Jangan sampai tenaga kerja
terampil di
Indonesia justru
didominasi oleh tenaga kerja asing.
AFTA adalah ajang pembuktian bahwa
Indonesia mampu dan mau bersaing secara Internasional. Kehadiran pasar bebas ASEAN (ASEAN Free Trade Area) tinggal
menunggu waktu. Mari, kita optimis bisa berkiprah untuk mendukung pasar bebas
ASEAN pada tahun 2015 mendatang!
Sumber :
1http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Arif%20Wibowo,%20MEI/Kesiapan%20Konsumen%20Indonesia%20dalam%20menghadapi%20AFTA%202015%20(Artikel%20Jurnal).pdf
*Essay ini dibuat untuk mengikuti selesksi beasiswa dataprint :)
Semoga lolos Ya Allah, aminn..
0 comment:
Posting Komentar