Alat kontrasepsi pasca persalinan dan nifas sangat diperlukan bagi ibu. Karena daerah rahim masih belum pulih, sehingga dibutuhkan jangka waktu untuk pulih kembali. Jangka kehamilan yang ideal adalah selang 2 tahun dari persalinan terakhir. Hal tersebut bertujuan agar rahim kuat selama masa pemulihan, mencegah perdarahan pada persalinan berikutnya, berat bayi lahir rendah, dan anemia, selain itu agar bayi bisa mendapatkan ASI eksklusif selama 2 tahun. Sehingga memberikan jeda untuk pemulihan kesehatan ibu dan rahim, perlu digunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Berikut adalah macam - macam kontrasepsi yang dapat digunakan oleh pasutri :
Pil
kontrasepsi
Pil KB
kombinasi yang mengandung hormon estrogen dan progesteron tidaklah dianjurkan
untuk ibu menyusui karena mengurangi produksi ASI. Bila Anda tak cocok dengan
cara KB yang lain sedangkan Anda menyusui, lebih baik memilih pil KB yang hanya
mengandung turunan hormon progesteron (mini pil). Sebuah studi menunjukkan mini
pil ini tidak mempengaruhi ASI dibandingkan pil kombinasi. Efek kontrasepsi
mini pil yang lebih lemah bisa dibantu dengan memberi ASI eksklusif. Dan bila
ibu sudah berhenti menyusui, barulah menggantinya dengan pil kombinasi.
KB suntik
Karena hanya
mengandung hormon turunan progesteron, KB suntik pada prinsipnya sama dengan
mini pil. KB suntik memiliki efek lebih panjang dan disuntikkan pada periode tertentu
saja (satu bulan atau 2-3 bulan). Konon, saat penyuntikan dengan dosis tinggi,
hormon yang masuk ke ASI akan meningkat, namun menurut studi hal ini tidak
merugikan si bayi.
Implant
(susuk)
KB implant
merupakan jenis KB hormonal yang bersifat jangka panjang. KB dilakukan dengan
memasukkan sejenis selongsong berisi hormon ke bawah kulit, dan akan diambil
bila ibu menginginkannya atau setelah lima tahun. Efeknya sama dengan KB
suntik. WHO menyarankan ibu yang menyusui eksklusif mulai memakai kontrasepsi berisi
hormon turunan progesteron ini enam minggu setelah melahirkan.
AKDR (Alat Kontrasepsi
dalam Rahim)
Sampai saat
ini, AKDR menjadi pilihan pertama untuk ibu yang masih menyusui namun belum
ingin kontrasepsi mantap.Selain keluhan yang minimal, AKDR tidaklah berpengaruh
pada ASI karena bekerja secara lokal di dalam rahim. Pemasangan AKDR tidaklah
perlu menunda waktu, bisa dilakukan pada akhir nifas, biasanya saat satu bulan
tujuh hari setelah ibu bersalin. Sebab, bila diberikan lebih awal, risiko AKDR
untuk terlepas (ekspulsi) lebih besar. Contoh AKDR : IUD dengan berbagai jenis
(string, copper, lippes loop, mirena dll).
Metode Kontrasepsi Lain
Beberapa
ibu memilih untuk mengkombinasi ASI eksklusif dengan metode KB sederhana
seperti kondom, diafragma, atau senggama terputus. Kedua metode ini akan saling
melengkapi selama proses menyusui dilakukan dengan benar. Ingatlah untuk
mengganti metode KB bila ibu tak lagi menyusui secara eksklusif karena metode-metode
ini memiliki efektifitas yang rendah.
Pada ibu
yang tak ingin punya anak lagi, kontrasepsi mantap yaitu dengan mengikat
saluran rahim bisa dilakukan dalam 24 jam pertama setelah melahirkan
(tubektomi). Kontrasepsi mantap juga bisa dilakukan pada pasangan dengan
mengikat saluran sperma (vasektomi).
Contoh : kondom (untuk suami)
Keuntungan Kontrasepsi Menyusui
Anda bisa mendapat keuntungan kontrasepsi dari menyusui
bila:
- Memberikan ASI eksklusif
- Menyusui sesering dan selama mungkin siang dan malam sesuai keinginan bayi
- Mendahulukan memberi ASI sebelum waktu makan si kecil
- Tetap menyusui meski ibu atau si kecil sedang sakit
- Menghindari pemakaian botol atau empeng atau nipple shield
- Tidak mengalami haid sama sekali setelah delapan minggu setelah melahirkan
- Bayi masih di bawah usia enam bulan
- Bila sudah tak ingin punya anak lagi, lakukan kontrasepsi mantap.
- AKDR
- Suntik KB depoprovera
- KB implant
- Mini pil atau cara sederhana lain
- Pil kombinasi adalah pilihan terakhir, digunakan bila ibu tak lagi menyusui atau anak sudah diberi makanan padat. Pilihlah yang kandungan estrogennya rendah.
Referensi:
- Karkata MK. Keluarga Berencana saat laktasi. Dalam: Soetjiningsih, ed. ASI.petunjuk untuk tenaga kesehatan. EGC, Jakarta. 1997
- American Academy of Family physicians. Blenning EC, Paladine H. An approach to the post partum office visit. Am Fam Physician 2005;72:2491-6, 2497-8.
- Combined hormonal versus nonhormonal versus progestin-only contraception in lactation. Cochrane Database syst rev.2003
Pilih-pilih
kontrasepsi. 2012. diakses pada 22 April 2014 pukul 15:27 http://www.anakku.net/pilih-pilih-kontrasepsi-saat-menyusui.html (dengan pengubahan)