1. ANEMIA
Adalah suatu keadaan rendahnya sel darah
merah atau hemoglobin (Hb) dalam tubuh.
a)
Ciri – ciri :
- Kadar
hemoglobin di bawah 10 g/dl
- Biasanya
terjadi pada trimester kedua
- mual,
muntah, dan anoreksia yang
bertambah berat, pusing, pucat
b)
Penyebab :
- Perdarahan
pervaginam selama kehamilan
- Kurangnya
asupan gizi yang cukup
- Kekurangan
zat besi (Fe)
- Radang
- Pendarahan
(biasanya terjadi pada masa nifas)
- Keturunan
(talasemia, hemoglobinopati sel
sabit, anemia hemolitik
herediter)
c)
Komplikasi :
ü
Ibu Hamil
- Abortus
- Persalinan preterm
- Partus
lama karena inersia uteri
- Perdarahan pascapersalinan karena
atonia uteri
- Syok
- Infeksi
intra persalinan maupun pascapersalinan
- Lemah
jantung pada anemia yang sangat
berat
- Kematian
bagi ibu
- Janin
yang dikandungnya dapat mengalami kematian, prematuritas, cacat bawaan,
hingga kekurangan cadangan besi.
d)
Pencegahan :
- Konsumsi
sari kacang hijau
- Konsumsi
buah – buahan (jeruk, pisang, alpukat, mangga, apel, dll)
- Konsumsi
sayuran hijau segar (bayam, kangkung, dll)
- Konsumsi
protein hewani (ikan dan daging) dan kacang – kacangan
- Pemberian
asam folat 4 mg/hari sebelum dan selama kehamilan
e)
Yang harus dilakukan jika terjadi :
- Pemberian
Fe sulfat, fumarat, atau glukonat secara oral dengan dosis 1 x 200 mg.
- Jika
perlu diberikan asam askorbat atau sari buah selama 3 bulan.
- Jika
tidak dapat secara oral, berikan secara parenteral.
2. DIABETES MELITUS GESTASIONAL (DMG)
Adalah diabetes saat hamil atau disebut
juga diabetes gestational adalah kondisi gula darah yang tiba-tiba naik saat
hamil. Seperti halnya preeklampsia atau hipertensi saat hamil, diabetes
gestational juga cuma muncul saat hamil dan kembali normal saat sudah
melahirkan.
a)
Ciri – ciri :
- Obesitas
- DMG/TGT
pada kehamilan sebelumnya
- Beberapa
kali keguguran
- Pernah
melahirkan anak mati tanpa sebab jelas
- Pernah
melahirkan bayi dengan cacat bawaan
- Umur
ibu hamil di atas 35 tahun
- Memiliki
riwayat DM dalam keluarga
- Pernah
melahirkan bayi dengan berat badan di atas 4.500 g
- Ada
infeksi saluran kemih berulang
selama hamil
b)
Penyebab :
- Perubahan
metabolisme karbohidrat dan glukosa
- Kadar
gula darah yang tidak terkontrol
c)
Komplikasi :
- Bayi : abortus spontan, kelainan kongenital,
insufisiensi plasenta, makrosomia, kematian intrauterin.
- Janin : prematuritas, kematian intrauterin,
kematian neonatal, trauma lahir, hipoglikemia,
hipomagnesemia, hipokalsemia, hiperbilirubinemia, sindroma gawat napas,
polisitemia.
d)
Pencegahan :
- Perencanaan
makan yang sesuai
- Memantau
dan melakukan periksa kadar glukosa darah minimal 1 kali seminggu dan kadar Hb
glikosilat
- Sering
melakukan kontrol kadar glukosa secara rutin
- Pada
ibu hamil dilakukan pemeriksaan sejak awal asuhan antenatal dan diulang pada usia kehamilan 26-28 minggu.
Trimester pertama usahakan kenaikan berat badan 1-2,5 kg, dan selanjutnya
sekitar 0,5 kg per minggu. Secara umum pada akhir kehamilan berat badan ibu naik
sekitar 10- 12 kg.
- Obat
hipoglikemik oral tidak dipakai saat hamil dan menyusui mengingat efek
teratogenitas dan dikeluarkan melalui ASI
- Melakukan
olahraga
- Melakukan
diet khusus dan obat sesuai anjuran dokter
e)
Yang harus dilakukan jika terjadi :
- Jika
perencanaan makan selama 2 minggu tidak tercapai, maka dilakukan pemberian
insulin dimulai dengan dosis kecil, bertambah dengan meningkatnya usia
kehamilan.
- Kehamilan
dengan DMG yang berkomplikasi harus dirawat sejak usia kehamilan 34 minggu dan
dengan pemberian insulin.
3. PERDARAHAN PADA KEHAMILAN TRIMESTER III
Adalah keluarnya darah dari bagian kemaluan
pada masa kehamilan.
a)
Ciri – ciri :
- Ada
plek darah
- Perdarahan
pervaginam
- Anemia
b)
Penyebab :
- Kelainan plasenta yaitu plasenta previa dan abruptio
plasenta. Plasenta previa adalah
keadaan dimana plasenta berada pada tempat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi
sebagian atau seluruh permukaan jalan lahir. Abruptio plasenta adalah suatu keadaan dimana plasenta yang
letaknya normal terlepas dari perlekatannya sebelum janin lahir
- Trauma
pada leher rahim yang semakin peka terhadap pemeriksaan dokter atau hubungan
seksual
-
Pecahnya Plasenta atau
memecahnya Plasenta terlalu dini
-
Keguguran pada kehamilan tua
- Kelahiran premature
c)
Pencegahan :
- Rajin kontrol kehamilan ke bidan agar jika
terjadi kelainan dalam kehamilan dapat segera diketahui
- Jalani hidup sehat
- Tidak melakukan pekerjaan berat
d)
Yang harus dilakukan jika terjadi :
- Jika
terjadi perdarahan saat kehamilan maka segera periksakan ke dokter
- Mendapat perhatian penuh dan
banyak istirahat karena merupakan
tanda bahaya yang mengancam nyawa ibu dan atau janinnya
4. ASMA
Asma dalam kehamilan adalah gangguan inflamasi kronik
jalan napas terutama sel mast dan eosinofil sehingga menimbulkan gejala periodik
berupa sesak napas, dada terasa berat, dan batuk yang ditemukan pada wanita
hamil.
Asma bronkiale merupakan penyakit obstruksi saluran
nafas yang sering dijumpai pada kehamilan dan persalinan, diperkirakan 1%-4%
wanita hamil menderita asma. Efek kehamilan pada asma tidak dapat diprediksi.
a)
Ciri – ciri :
- Pembengkakan
mukosa dan peningkatan sekresi saluran nafas
- Batuk,
sesak nafas, dan mengi (wheezing), serta bisa juga disertai nyeri dada
b)
Penyebab :
- Penyakit
asma bawaan
- Stres
- Alergi
c)
Pencegahan :
- Mencegah stres
- Membawa oksigen mini
dimanapun dan kapanpun
- Mendeteksi dan
mengeliminasi faktor pemicu timbulnya serangan asma pada penderita tertentu
- Tidak merokok
- Menggunakan masker
- Menghindari
segala bentuk pemicu asma, seperti asap rokok, atau debu
- Mendeteksi dan
mengatasi secara awal jika diduga adanya infeksi pada saluran nafas, seperti
bronkitis, sinusitis
- Mencegah
penggunaan obat seperti aspirin atau semacamnya yanf dapat menjadi pencetus timbulnya serangan asma
d)
Yang harus dilakukan jika terjadi :
- Segera
hubungi bidan atau dokter
- Membawa
ibu ke tempat terbuka dengan oksigen mencukupi
5. PERTUMBUHAN JANIN TERHAMBAT (PJT)
Adalah pertumbuhan janin terhambat (PJT)
apabila berat badan bayi tidak sesuai dengan masa kehamilan dan dapat muncul
pada bayi cukup bulan atau prematur. Pada umumnya janin tersebut memiliki tubuh
yang kecil dan risiko kecacatan atau kematian bayi kecil akan lebih besar baik
pada saat dilahirkan ataupun setelah melahirkan.
a)
Ciri – ciri :
- Pertumbuhan
janin yang tidak simetris, semua organ mengecil secara proporsional
- Kelainan
panjang tulang paha, lingkar kepala dan diameter juga berkurang
- Bayi
lahir tampak kurus, pucat dan berkulit keriput; tali pusat umunya tampak rapuh
dan layu dibandingkan pada bayi normal yang tampak tebal dan kuat
b)
Penyebab :
- Faktor
kelainan kromosom, kelainan organ (terutama jantung)
- Infeksi
TORCH (Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes simplex/Hepatitis B/HIV,
Syphilis)
- Kekurangan
nutrisi pada ibu hamil
- Wanita
hamil yang merokok dan minum beralkohol
- Kondisi
kesehatan ibu buruk
- Cacat
bawaan
- Riwayat
PJT dalam keluarga
c)
Pencegahan :
- Beberapa
penyebab dari PJT tidak dapat dicegah
- Faktor
seperti diet, istirahat, dan olahraga rutin dapat dikontrol
- Untuk
mencegah komplikasi yang serius selama kehamilan, sebaiknya seorang ibu hamil
mengikuti nasihat dari dokternya; makan makanan yang bergizi tinggi; tidak
merokok, minum alkohol dan menggunakan narkotik; mengurangi stress; berolahraga
teratur; serta istirahat dan tidur yang cukup
- Suplementasi
dari protein, vitamin, mineral, serta minyak ikan juga baik dikonsumsi.
- Selain
itu pencegahan dari anemia serta pencegahan dan tatalaksana dari penyakit
kronik pada ibu maupun infeksi yang terjadi harus baik
- Rutin
melakukan periksa kehamilan
d)
Yang harus dilakukan jika terjadi :
-
Monitoring yang ketat dalam masa persalinan untuk mencegah memburuknya
keadaan atau persalinan diselesaikan dengan bedah sesar
-
Perawatan intensif harus segera dimulai sejak neonatus lahir
0 comment:
Posting Komentar