Diperkirakan setiap wanita mempunyai sekitar 100 ribu folikel
primordial yang dapat berkembang setelah rangsangan dari hipofisisi
dalam bentuk hormon folikel stimulating hormon (FSH), luteinizing hormon (LH), dan prolaktin. Jumlah folikel primordial menurut usia adalah sebagai berikut:
Baru lahir : 750.000
usia 6-15 th : 440.000
usia 16-25 th : 160.000
Baru lahir : 750.000
usia 6-15 th : 440.000
usia 16-25 th : 160.000
usia 26-35 : 60.000
usia 35-45 th : 35.000
Masa menopouse semuanya hilang
Dalam siklus reproduktif aktif, sebanyak 400 buah folikel akan mengalami perubahan dan sebagian besar mengalami obliterasi menjadi korpus albikans. Rangsangan gonadotropin hipofisisi FSH menyebabkan sel granulosa yang berada di sekitar folikel primordial berkembang. Pertumbuhan sel granulosa yang sedimikian rupa menyebabkan bagian dalam sel membentuk rongga berisi cairan folikel yang mengandung hormon estrogen. Ovum terdesak ke tepi dan disangga ke dinding folikel oleh cumulus oophorus. ovum dipisahkan dengan sel granulosa oleh zona pelusida. Pertumbuhan dan perkembangan folikel primordial yang semakin besar membentuk folikel de Graff yang dindingnya menuju dinding ovarium. Pada puncak pertumbuhan folikel de Graff, permukaannya mengalami nekrobiotik dan devaskularisasi sehingga tipis dan bebas dari jaringan ikat dan pembuluh darah. Pengaruh tekanan cairan folikel dan LH yang semakin meningkat dan berfluktuasi menyebabkan ovulasi, yaitu pelepasan ovum ke dalam tuba fallopii. Proses penangkapan ovum disebut ovum pick up mechanism. Ovum melanjutkan perjalanan menuju uterus karena semprotan cairan folikel, peristaltik tuba, dan aliran gerakan cairan tuba karena gerakan silianya. Setelah terjadi proses ovulasi, folikel de Graff menjadi korpus rubrum dan selanjutnya korpus luteum.
Sumber : Manuaba, I.A.C., Manuaba, A.B.G.F., Manuaba, I.B.G. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk Pendidikan Bidan. Jakarta. EGC
usia 35-45 th : 35.000
Masa menopouse semuanya hilang
Dalam siklus reproduktif aktif, sebanyak 400 buah folikel akan mengalami perubahan dan sebagian besar mengalami obliterasi menjadi korpus albikans. Rangsangan gonadotropin hipofisisi FSH menyebabkan sel granulosa yang berada di sekitar folikel primordial berkembang. Pertumbuhan sel granulosa yang sedimikian rupa menyebabkan bagian dalam sel membentuk rongga berisi cairan folikel yang mengandung hormon estrogen. Ovum terdesak ke tepi dan disangga ke dinding folikel oleh cumulus oophorus. ovum dipisahkan dengan sel granulosa oleh zona pelusida. Pertumbuhan dan perkembangan folikel primordial yang semakin besar membentuk folikel de Graff yang dindingnya menuju dinding ovarium. Pada puncak pertumbuhan folikel de Graff, permukaannya mengalami nekrobiotik dan devaskularisasi sehingga tipis dan bebas dari jaringan ikat dan pembuluh darah. Pengaruh tekanan cairan folikel dan LH yang semakin meningkat dan berfluktuasi menyebabkan ovulasi, yaitu pelepasan ovum ke dalam tuba fallopii. Proses penangkapan ovum disebut ovum pick up mechanism. Ovum melanjutkan perjalanan menuju uterus karena semprotan cairan folikel, peristaltik tuba, dan aliran gerakan cairan tuba karena gerakan silianya. Setelah terjadi proses ovulasi, folikel de Graff menjadi korpus rubrum dan selanjutnya korpus luteum.
Sumber : Manuaba, I.A.C., Manuaba, A.B.G.F., Manuaba, I.B.G. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk Pendidikan Bidan. Jakarta. EGC
0 comment:
Posting Komentar